Moderasi beragama adalah satu terobosan untuk membuat masyarakat tidak terpecah belah karena agama, dengan adanya moderasi beragama sendi-sendi kerukunan antar umat akan dirajut sehingga menyatu kembali. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk (Plural) dengan berbagai latar belakang keyakinan sehingga sangat rentan dengan perpecahan yang salah satunya disebabkan persoalan keyakinan yang tak kunjung selesai.
Dalam Islam sendiri sebenarnya telah diajarkan mengenai toleransi dalam keberagaman, dalam Al-Qur’an surah Al-maidah ayat 2 disebutkan “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (Mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Qs.Al-Maidah:2).”
Dalam surah ini sudah jelas tentang penanaman yang baik mengenai saling memelihara dalam bergotong royong sehingga masyarakat dapat saling memelihara antara satu dengan yang lain tanpa ada tendensi dengan latar belakang agama yang berbeda. Menjadi sebuah keharusan dalam moderasi beragama harus sudah ditanamkan sejak dini agar menjadi sebuah pondasi yang kuat untuk anak-anak sehingga generasi penerus akan memiliki pandangan yang bijak dalam kehidupannya, salah atu contoh agar anak-anak dapat memiliki jiwa moderasi beragama dengan membebaskan mereka untuk bergaul dengan siapa saja tanpa memandang latar belakang agama, biarkan mereka bermain dan belajar sesuka hati mereka dengan teman-teman di sekitarnya.
Hal ini akan selalu mereka ingat sampai mereka dewasa nanti bahwa keberagaman yang ada bukanlah suatu keburukan apalagi sampai timbul kebencian, kebersamaan mereka dalam segala hal akan terus tertanam sampai mereka dewasa, mereka akan saling membantu bahkan akan saling mengingatkan apabila ada yang tidak baik diantara mereka.
Sebenarnya agama sudah moderasi sejak lahir, tinggal orang-orang nya saja yang belum dapat menyesuaikan dengan ajaran-ajarannya. Politik identitas akan selau muncul ditengah-tengah masyarakat, ditengah hiruk pikuk politik, ada saja segelintir orang yang selalu menggunakan latar belakang agama sebagai alat untuk meraup suara. Padahal, hal tersebut sudah tidak relevan dengan masyarakat Indonesia yang majmuk dan semakin cerdas SDM nya.
Moderasi beragama akan menjaga Bhinneka Tunggal Ika yang selama ini menjadi simbol keberagaman, dalam satu pangkuan ibu pertiwi menjadi hilang perbedeaan yang menimbulkan perpecahan apalagi yang sampai menimbulkan korban jiwa. Perbedaan akan menjadi sangat indah dalam naungan Bhinneka tunggal ika, tidak satu negarapun didunia ini yang menggunakan Bhinneka Tunggal Ika ini sehingga Indonesia selalu menjadi contoh bagi Negara dan bangsa lain dalam memelihara msayrakatnya.
Negara-negara di dunia tidak memiliki sebanyak keragaman seperti di Indonesia mulai dari agama, etnis, ras, suku bangsa dan bahasa, namun kenapa negara-negara tersebut selau bertikai, karena mereka selalu dalam pemahaman yang radikal, menganggap bahwa agama, suku dan ras mereka adalah yang terbaik dan menyingkirkan yang lain agar eksistensi mereka terus diatas. Namun justru sebaliknya, mereka akan saling berebut kekuasaan yang tidak pernah ada akhirnya.
Inilah pentingnya moderasi beragama, agar selalu selaras, seimbang dan saling menjaga kehidupan ini, tidak ada yang abadi dalam suatu keunggulan pada suatu kaum, yang ada adalah dendam yang tiada akhirnya, mereka akan saling mengancam dan akan menciptakan ketakutan bagi kaum yang lemah. Indahnya moderasi beragama dapat dirasakan sangat nikmat apabila menengok Negara-negara lain saling berperang hanya karena keyakinan yang berbeda.
Hidup yang damai inilah yang selalu diinginkan setiap orang sehingga akan melahirkan keutuhan masyarakat yang saling membantu, gotong royong untuk mewujudkan keindahan dalam kehidupan di saat ini hingga dimasa-masa yang akan datang, akan melihat sanak, saudara tetangga hingga anak-anak cucu selalu berdampingan dengan membawa bekal pendidikan dan pembangunan selalu berkesinambungan.
Kedamaian akan selalu diasakan dan akan terus diwariskan turun-temurun, moderasi beragama akan menjadi ujung tombak perdamaian dalam negeri ini dan akan selalu menjadi pengawal Bhinneka Tunggal Ika agar selalu ada dalam skala setiap jiwa hingga raga pada setiap individu bangsa ini.
Dalam agama Islam dijarkan dengan ayat “Bagiku adalah agamaku dan bagimu adalah agamamu”. Dalam konteks ini dengan ayat yang turun kurang lebih 1400 tahun lalu sudah mengajarkan agar tidak mengganggu orang dalam kepercayaan lain, dalam pernyataannya Ali Bin Abi Thalib berkata “Jika dia bukan saudaramu dalam agama (Tidak seiman), maka dia adalah saudaramu dalam kemanusiaan”.
Penulis: M. Al Mutawakkil Alalloh