PUBLIS.ID, MALANG — Belajar berbagai metodologi penelitian terdengar sulit dan membingungkan? Ternyata tidak, jika Anda belajar di Program Doktor (S3) Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Malang (UM). Program ini tidak hanya memberikan gelar akademik, tetapi juga menyiapkan pemimpin intelektual dan perumus kebijakan pendidikan yang siap menjawab tantangan pengajaran Bahasa Arab di era modern.
Sebagai program yang telah terakreditasi unggul, S3 Pendidikan Bahasa Arab UM dirancang bagi para pendidik, dosen, peneliti, hingga praktisi pendidikan yang ingin melampaui batas akademik konvensional. Dengan dukungan fasilitas riset modern dan lingkungan akademik yang kolaboratif, program ini menghadirkan transformasi intelektual yang membentuk para thought leaders di bidang pendidikan Bahasa Arab.
Demikian disampaikan Dr. Mohammad Ahsanuddin, M.Pd dosen Metode Penelitian Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Malang di ruang kerjanya, Senin 3 November 2025. Ia menegaskan bahwa penguasaan metodologi penelitian merupakan fondasi utama bagi mahasiswa doktoral. “Metodologi itu bukan sekadar teori yang dihafalkan,” ujar Dr. Ahsanuddin.
“Kami mengajak mahasiswa untuk memahami logika dibalik setiap pendekatan—baik kuantitatif, kualitatif, maupun R&D—melalui praktik langsung, bedah jurnal, dan studi kasus nyata.” Katanya. Ia menambahkan bahwa mahasiswa tidak hanya diajak memahami langkah-langkah riset, tetapi juga diminta untuk mengembangkan sensitivitas ilmiah terhadap konteks sosial dan pendidikan yang mereka teliti.
“Misalnya, ketika seorang guru ingin meneliti efektivitas metode pengajaran baru di kelasnya, ia harus mampu merancang desain penelitian yang valid dan reliabel. Itulah kemampuan yang kami latih di sini,” jelasnya.
Suasana perkuliahan di Program Doktor PBA UM dikenal sangat dinamis. Mahasiswa berasal dari latar belakang yang beragam—mulai dari dosen, kepala sekolah, widyaiswara, guru penggerak, hingga pengelola lembaga kursus Islam.
Menurut Dr. Ahsanuddin, keberagaman ini justru memperkaya diskusi di kelas.
“Ketika dosen berbagi pengalaman risetnya, sementara guru bercerita tentang kendala di lapangan, terjadi pertukaran perspektif yang luar biasa. Di situlah metodologi hidup, bukan hanya di atas kertas,” tuturnya.
Setiap sesi perkuliahan menjadi ruang kolaboratif di mana teori bertemu praktik. Tantangan riil dari dunia pendidikan dianalisis menggunakan kerangka ilmiah yang kokoh, melatih mahasiswa berpikir reflektif sekaligus aplikatif.
Dari Teori ke Aksi: Melahirkan Pemimpin Akademik dan Inovator Pendidikan, kata Ahsanuddin, program ini menekankan bahwa lulusan doktor bukan sekadar penulis disertasi, melainkan pencipta solusi nyata. Setelah menguasai metodologi mahasiswa diarahkan untuk meneliti dan mengembangkan model pendidikan yang berdampak langsung.
“Kami mendorong mahasiswa untuk meneliti masalah-masalah autentik di institusinya sendiri. Misalnya, ada yang mengembangkan model asesmen baru, ada pula yang menciptakan kurikulum interaktif berbasis riset. Itu yang kami sebut riset yang hidup,” ungkap Dr. Ahsanuddin.
Hasil penelitian mahasiswa tidak berhenti di perpustakaan, melainkan banyak yang telah dipublikasikan di jurnal internasional dan dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan.
Ahsanuddin menjelaskan, Program S3 Pendidikan Bahasa Arab UM menjadi pilihan strategis bagi siapa pun yang ingin menapaki puncak karier akademik dan profesional. Bagi dosen, gelar Doktor adalah syarat menuju jabatan Guru Besar dan peningkatan reputasi publikasi ilmiah.
Sementara bagi praktisi dan wirausahawan pendidikan, gelar ini memberikan legitimasi ilmiah untuk mengembangkan model pendidikan yang inovatif dan berkelanjutan.
“Belajar di S3 PBA UM bukan hanya tentang meraih gelar, tetapi tentang membangun otoritas ilmiah dan kontribusi nyata. Di sinilah kita mencetak pemimpin yang tidak hanya berbicara tentang perubahan, tetapi mewujudkannya,” pungkas Dr. Mohammad Ahsanuddin.
Dengan pendekatan akademik yang aplikatif, bimbingan dosen berpengalaman, serta jaringan kolaborasi riset yang luas, Program Doktor (S3) Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Malang telah membuktikan diri sebagai wadah terbaik bagi para profesional pendidikan Bahasa Arab untuk berkembang menuju puncak keilmuan dan kepemimpinan intelektual. (*).



