Sosialisasi Empat Pilar MPR, Riswan Tony : Di Tahun Politik, Makin Penting Teladani Tokoh Bangsa

Makin pentingnya kita meneladani para tokoh bangsa, demi terwujudnya persatuan dan kebersamaan dalam keragaman.

Ammar Alamri
Oleh Ammar Alamri - Tim Redaksi
4 Menit Membaca
Sosialisasi Empat Pilar DPR, Drs. H. Riswan Tony Dalem Kiay di Kec. Sekampung, Kab. Lampung Timur.
- Advertisement -

BANDAR LAMPUNG – Dalam rangkaian kunjungan kerja di beberapa wilayah di daerah pililihan (Dapil) Lampung II, Sabtu (15/06/2024) Anggota MPR RI Drs. H. Riswan Tony Dalem Kiay berkesempatan hadir dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang mengangkat topik Di Tahun Politik, Makin Penting Teladani Tokoh Bangsa Demi Wujudkan Persatuan Dan Kebersamaan Dalam Keragaman di Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur.

Peserta sosialisasi berasal dari berbagai kalangan, ada pelajar, mahasiswa, santri, guru, buruh, dan kelompok masyarakat lainnya. Menurutnya baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri seluruh rakyat berhak mendapat kan nya.

Lebih lanjut dikatakan, sosialisasi merupakan kegiatan yang dipentingkan agar warga bangsa memahami dan mengerti dasar dari pilar-pilar bangsanya. “Jangan sampai warga bangsa tidak paham tentang negerinya, apalagi para tokohnya. Karena di Indonesia yang paternalistik ini, rakyat mengikuti keteladanan para tokoh dan para Pemimpin” terangnya.

Bang Ris (sapaan akrab beliau) mengungkap, bangsa Indonesia masih memegang prinsip paternalisme (tindakan yang membatasi kebebasan seseorang atau kelompok demi kebaikan mereka sendiri). Dijelaskan dari prinsip itu bahwa masyarakat dalam berperilaku akan bertauladan atau merujuk pada tokoh-tokoh panutan. Tokoh-tokoh itu merupakan tokoh penting sehingga ditiru dalam keseharian. “Nah kalau tokoh yang ditiru memberantas korupsi maka rakyat juga akan melawan korupsi”, tuturnya. “Kalau tokoh yang dianut mempersatukan bangsa, maka rakyat tidak akan berkonflik”, tambahnya.

Bila berbicara tentang Empat Pilar MPR, bangsa ini akan mendapatkan ketauladanan yang diwariskan oleh Bapak dan Ibu bangsa. Bapak dan Ibu bangsa menurut Politisi Partai Golongan Karya (GOLKAR) itu adalah mereka yang terlibat langsung melahirkan Indonesia Merdeka, seperti mereka yang terlibat dalam keanggotaan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), Panitia 9 maupun PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Dari BPUPK, Panitia 9 dan PPKI yang anggotanya beragam, lahirlah produk yang luar biasa yakni Indonesia merdeka dengan ideologi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Bayangkan kalau di antara mereka ada yang ngotot untuk menjadikan agama, etnis, orientasi politik dan pahamnya sendiri untuk dasar negara, pasti tak akan lahir Indonesia dan NKRI seperti yang kita kenal sekarang ini” paparnya.

Dari sikap yang demikian, Bang Ris menyebut Bapak dan Ibu bangsa memberi tauladan bahwa kita beragam namun bisa hidup bersama dan bergotong-royong dalam NKRI.

Allhamdulillah, Indonesia mempunyai ideologi yang menyatukan yaitu Pancasila”, ujar beliau. Pancasila dihadirkan melalui kesepakatan para tokoh bangsa yang terdiri dari berbagai latar namun mereka bisa saling memberi, saling menerima, bermusyarawah, dan bersatu/berkesepakatan meski melalui perdebatan yang panjang.

Tidak bisa dipungkiri ada peran negarawan dan tokoh nasionalis kebangsaan, Mereka hadir untuk mengaktualisasikan kesatupaduan Bangsa, Umat dan NKRI. Keragaman yang ada dan perbedaan afiliasi Politik, Suku, Agama, Profesi, tidak membuat mereka pecah, malah mereka memberikan keteladanan kesatupaduan, mengamalkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang sukses selamatkan kemerdekaan Indonesia dan eksistensi NKRI. Hal yang sangat relevan disegarkan kembali saat Rakyat Indonesia berada di tahun politik, menyongsong pesta demokrasi; Pemilu. Agar menjadi pilar positif nan penting mempersiapkan Indonesia Emas dengan memperingati 100 tahun Indonesia Merdeka” tutur Bang Riswan.

- Advertisement -
DITANDAI:
Bagikan Artikel ini