JAKARTA – Dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan dunia menyadari bahwa gejala serangan jantung bisa sangat berbeda apabila dibandingkan antara wanita dan pria.
‘Journal Circulation’ menerbitkan temuan studi yang di tanyakan kepada 515 (lima ratus lima belas) wanita yang pernah mengalami serangan jantung. Gejala yang paling sering dilaporkan justru kebanyakan jarang dimulai dari nyeri di sekitar dada (jantung).
Sebaliknya, banyak perempuan melaporkan bahwa mereka mulai merasakan kelelahan yang tidak biasa, gangguan tidur, dan kecemasan (anxiety). Hampir 80 persen wanita melaporkan mengalami setidaknya satu gejala selama lebih dari sebulan sebelum serangan jantung.
Dalam survei yang dipublikasikan oleh ‘Journal Circulation’, hanya 65 persen wanita mengatakan mereka akan menelepon Rumah Sakit atau Dokter jika mereka merasakan diri mereka terkena serangan jantung.
Inilah Gejala Serangan Jantung yang Sering ditemui Pada Wanita.
Meskipun mungkin Anda tidak yakin bahwa Anda mengalami serangan jantung, ada baiknya Anda segera mencari perawatan darurat dirumah sakit atau segera menghubungi dokter.
Dasarkan keputusan Anda pada apa yang terasa normal dan tidak normal bagi Anda. Jika Anda belum pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya, jangan ragu untuk mencari pertolongan. Jika Anda tidak setuju dengan kesimpulan dokter Anda, silahkan dapatkan opini kedua.
- Kelelahan yang tidak biasa yang berlangsung selama beberapa hari atau kelelahan parah yang tiba-tiba.
Kelelahan yang parah dan tidak dapat dijelaskan atau penurunan tingkat energi secara tiba-tiba terkadang bisa menjadi tanda peringatan serangan jantung pada wanita. - Gangguan tidur.
Gangguan tidur, seperti insomnia, kegelisahan yang tidak biasa, atau sering terbangun di malam hari, sering dilaporkan sebagai tanda peringatan pada beberapa wanita sebelum serangan jantung. - Anxiety (kecemasan).
Beberapa wanita mungkin mengalami perasaan was-was atau cemas akan datangnya malapetaka, ketakutan, atau perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya selama mengalami serangan jantung. - Sakit kepala ringan (pusing).
Merasa pusing atau ingin pingsan adalah gejala lain yang mungkin terjadi saat serangan jantung. - Sesak Napas.
Merasa sesak napas atau kesulitan bernapas bisa jadi merupakan gejala awal serangan jantung. Hal ini dapat terjadi dengan atau tanpa rasa tidak nyaman di dada. - Gangguan pencernaan atau nyeri seperti gas (maag atau Gerd).
Beberapa wanita mungkin merasa mual atau muntah saat serangan jantung, yang kadang seringkali bisa disalahartikan sebagai masalah pencernaan lainnya. - Keringat Dingin.
Kulit dingin dan lembap disertai keringat dapat menyertai serangan jantung, hal ini terutama sering dialami oleh wanita. - Sakit rahang atau nyeri yang menjalar hingga ke bahu Anda.
Wanita mungkin mengalami nyeri atau ketidaknyamanan di area selain dada, seperti leher, rahang, bahu, punggung, atau perut. Rasa sakit ini mungkin menjalar dari dada dan seringkali merupakan gejala yang tidak kentara. - Tekanan atau nyeri di bagian tengah dada, yang mungkin menyebar ke lengan.
Meskipun nyeri dada adalah gejala umum pada pria dan wanita, wanita mungkin mengalami berbagai jenis ketidaknyamanan dada. Hal ini dapat digambarkan sebagai rasa tertekan, penuh, atau terbakar di dada yang mungkin datang dan pergi.
Serangan Jantung pada Wanita Usia di Atas 50 Tahun.
Wanita mengalami perubahan fisik yang signifikan sekitar usia 50 tahun, usia di mana banyak wanita mulai mengalami menopause. Selama periode kehidupan ini, kadar hormon estrogen Anda menurun. Estrogen dipercaya membantu melindungi kesehatan jantung Anda.
Setelah menopause, risiko serangan jantung meningkat. Sayangnya, wanita yang mengalami serangan jantung memiliki peluang bertahan hidup yang lebih kecil dibandingkan pria. Oleh karena itu, menjadi lebih penting untuk tetap menyadari kesehatan jantung Anda setelah Anda mengalami menopause.
Waspadai gejala-gejala ini dan jadwalkan pemeriksaan kesehatan rutin dengan dokter Anda. Ada gejala tambahan serangan jantung yang mungkin dialami wanita di atas usia 50 tahun. Gejala-gejala ini meliputi:
- Nyeri dada yang parah.
- Nyeri atau ketidaknyamanan pada salah satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut.
- Detak jantung cepat atau tidak teratur.
- Berkeringat berlebih.
Gejala Serangan Jantung Diam-diam (Silent Heart Attack).
Serangan jantung diam-diam sama seperti serangan jantung lainnya, hanya saja serangan ini terjadi tanpa gejala yang biasa. Dengan kata lain, Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda pernah mengalami serangan jantung.
Faktanya, penelitian dari Duke University Medical Center memperkirakan sebanyak 200.000 (dua ratus ribu) orang Amerika mengalami serangan jantung setiap tahunnya, dan mereka tidak menyadarinya.
Sayangnya, kejadian ini dapat menyebabkan kerusakan jantung dan meningkatkan risiko serangan di masa depan. Serangan jantung diam-diam lebih sering terjadi pada penderita diabetes dan mereka yang pernah mengalami serangan jantung sebelumnya.
Gejala yang mungkin mengindikasikan serangan jantung diam-diam meliputi:
- Ketidaknyamanan ringan di dada, lengan, atau rahang yang hilang setelah istirahat.
- Sesak nafas dan mudah lelah.
- Gangguan tidur dan peningkatan kelelahan yang tidak biasa.
- Sakit perut atau mulas.
- Kulit lembab atau berkeringat.
Setelah mengalami serangan jantung diam-diam, Anda mungkin merasa lebih lelah dari sebelumnya atau merasa olahraga menjadi lebih sulit dan gampang lelah.
Dapatkan pemeriksaan fisik secara teratur untuk memantau kesehatan jantung Anda. Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit jantung, bicarakan dengan dokter Anda tentang cara melakukan tes untuk memeriksa kondisi jantung Anda.
Jadwalkan Pemeriksaan Rutin.
Dengan menjadwalkan pemeriksaan rutin dan belajar mengenali gejala serangan jantung, Anda dapat membantu menurunkan risiko kerusakan jantung parah akibat serangan jantung. Hal ini dapat meningkatkan harapan hidup dan kesejahteraan Anda.