Ketua KTNA: Kesalahan Hitung Menjadi Penyebab Kelangkaan Pupuk Nasional


Ketua KTNA Nasional Ir. Winarno Tohir saat jadi narasumber Webinar, Doc: Fahmi/Publis
PUBLIS.ID, JEMBER - Kengkaan pupuk yang dihadapi petani terjawab, setelah ketua KTNA Nasional Ir. Winarno Tohir menyebut kelangkaan pupuk menjadi persoalan tingkat nasional.
"Petani seluruh Indonesia, kita kemaren ada kesalahan atau perhitungan sehingga pupuk berkurang secara nasional dan Jawa Timur terutama Jember sejak awal," ujar Ir. Winarno saat webinar yang digelar Pemkab Jember, Senin 24 Agustus 2020.
Tidak tanggung-tanggung, Ir. Winarno menyebut kekurangannya sampai 1,4 juta seluruh Indonesia. "Jadi, ini perlu kita pahami permasalahannya apa dan solusinya," terangnya.
Biasanya, lanjut Winarno, mengacu tahun 2018 mendapatkan 9,4 juta ton dengan berbagai macam pupuk, mulai urea, SP36, ZA dan MPK. Kemudian tahun 2019 berkurang menjadi 8,8 juta ton.
"Tahun 2020 tinggal 7,9 juta ton. Sehingga ini kurang, alhamdulillah mulah terpenuhi dari hasil kerja keras untuk mencukupi kekurangan pupuk, mudah-mudahan Jember, Jatim dan seluruh Indonesia segera tercukupi," tuturnya.
Pupuk, demikian pula dengan benih harus tercukupi. Sebab kata Winarno, benih saat ini sedang mengalami sedikit masalah sebab BUMN benig sedang kesulitan likuiditas sehingga agak terganggu.
"Sekarang kita harus melakukan perubahan, sebelumnya ada kelompok tani ini sudah betul, tapi ternyata Gapoktan masih belajar tidak untuk meningkatkan produksi saja, sementara untuk bisnis belum pas," terangnya.
Sementara itu, Bupati Jember merasa heran lantaran selama ini, petani tidak pernah diberi karpet merah berbeda dengan yang lainnya. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Jember akan memberikan karpet merah sebab mereka adalah pejuang bangsa.
"Tujuannya juga untuk memotivasi petani, untuk lebih meningkatkan kinerja dan produktifitasnya dalam pengembangan agrobisnis," tegas Bupati Faida. (*).