PUBLIS.ID, LUMAJANG - Direktur Diktis Kementerian Agama RI Prof. Dr. Ahmad Zainum Hamdi, M.Ag yakin lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum (STAIM) mampu bersaing dengan kampus besar meski minim fasilitas. Hal tersebut Ia sampaikan saat Orasi Ilmiah di acara wisuda ke-4 STAIM di halaman kampus, Sabtu 21 Januari 2023.

"Kalau PTKIS STAIM diadu dengan kampus PTKIN seperti UIN, secara fasilitas pasti kalah, setiap tahun dosen mereka mendapat dana penelitian, apalagi kalau dibandingkan dengan ITB," Ujar Prof. Hamdi.

Ibarat manusia bila ingin makan makanan bergizi, pasti mahal, sementara di pesantren biasanya makannya cukup dengan kepala ikan sudah cukup. Urusan sanitasi, kalau belum godeken belum sah menjadi santri, sebab kata Prof. Hamdi, dirinya dulunya juga di pesantren.

Perbedaannya dengan kampus besar, kalian wisudawan tidak perlu berkecil hati, sebab santri memilik akhlak, bukan sekedar ketika berjalan melewati orang lebih tua kemudian membungkuk, tapi akhlak harus dimaknai lebih luas.

Lima ratus tahun lalu, semisal ada orang bisa terbang tinggi, bakal disembah ibarat dewa, demikian pula kata Prof. Hamdi, bila ada orang yang bisa tau kejadian di jarak 20 Km saat itu juga bakal disembah seperti dewa.

Sekarang, lanjut Prof. Hamdi, semuanya bisa dilakukan dengan duduk karena naik pesawat Lion Air, bisa tau kejadian yang jauh di sana sambil rebahan karena sudah ada tekhnologi. Semua itu, berkat ciptaan manusia-manusia yang cerdas dan pintar.

"Tekhnologi memang membantu manusia, tapi akhlakul karimah adalah masa depan manusia, orang yang bijak itulah yang memiliki masa depan, orang cerdas saja tidak bijak tidak akan memiliki masa depan,"  jelas Prof. Hamdi.

Reporter: Fahmi
Editor: Robith
Publiser: Ammar