Jumat 18 September 2020

Bupati Faida, Petani dan PMII akan Berangkat ke Jakarta Selesaikan Masalah Pemindahan Irigasi Oleh PT Imasco Asiatic

Oleh Redaksi, PUBLIS

Petani dan PMII saat demo di depan Pemkab Jember, Doc: istimewa

PUBLIS.ID, JEMBER - Masalah pemindahan saluran irigasi oleh PT Imasco Asiatic tidak kunjung selesai. Sudah ke sekian kali melakukan aksi namun belum menemukan titik terang, hari ini Jum'at 18 September 2020, Bupati Jember dr. Faida MMR mengajak petani dan PMII yang selama ini mendampingi untuk bersama-sama ke Jakarta menyelesaikan masalahnya.

Saat ratusan Petani Puger dan Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi di depan Pemkab Jember pada Kamis kemaren, Bupati Faida langsung menemui demonstran. Di depan pengunjuk rasa, Bupati mengajak Petani Puger dan Mahasiswa berangkat ke Jakarta, untuk berjuang bersama-sama menyelesaikan masalah relokasi saluran irigasi oleh PT. Imasco Asiatic.

“Saya meminta perwakilan PMII dan Petani mendampingi dinas terkait untuk ikut ke Jakarta, menyampaikan secara langsung di Pemerintah Pusat sebagai pihak yang paling berwenang untuk tindak lanjut kasus ini,” kata Bupati Faida.

Para Petani dan Mahasiswa itu akan ke Jakarta untuk berjuang bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Jember. Petani dan Mahasiswa yang konsisten dengan perjuangannya itu, membuat Bupati Faida bersemangat untuk menyelesaikan bersama dengan satu langkah hingga tuntas.

Pemerintah Pusat pun telah berkomitmen untuk memfasilitasi penyelesaian masalah tersebut. “Kita tunggu jadwal dari pusat, karena memang kewenangan pusat. Kita hadir bersama-sama, dan apa yang disampaikan didengar dan dilakukan bersama sama,” tutur Bupati Faida di hadapan para peserta unjuk rasa.

Pada unjuk rasa PMII sebelumnya, Bupati Faida juga dengan cepat merespon aspirasi mereka dengan mengirim surat ke pemerintah pusat yang ditembuskan ke sejumlah instansi pemerintah lainnya, termasuk Gubernur Jawa Timur.

Pengiriman surat tersebut sebagai bagian dari sikap pemerintah saat ini. “Kami tidak ingin huru hara, tetapi solusi yang tuntas. Kita tunggu jadwal dari kementerian,” tegas Bupati Faida. Pada pertemuan di bawah terik matahari itu, Bupati Faida mengapresiasi PMII, karena telah memperjuangkan nasib petani, tanpa ada kepentingan yang lain.

“Saya percaya kalian melaksanakan ini sebagai satu idealisme anak muda, idealisme mahasiswa dalam mengambil peran dalam pembangunan,” ucap Bupati Faida melalui pengeras suara.

Menurut Bupati Faida, ada kewenangan yang harus dibagi antara pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat dalam menyelesaikan masalah itu.

“Yang kita jaga, yang kita kawal, yang kita perjuangkan adalah satu saja, yaitu petani harus dapat air, sampai di sawah paling ujung. Bukankah itu yang kita perjuangkan,” seru perempuan pertama yang menjadi Bupati Jember itu.

Diketahui ratusan Petani Puger dan Mahasiswa berunjuk rasa didepan Kantor Pemkab Jember, meminta saluran irigasi yang dibuat oleh perusahaan semen tersebut segera dikembalikan ke saluran semula.

Saluran yang dibuat perusahaan itu merupakan uji coba, namun gagal karena aliran air tidak sampai ke hilir yang mengakibatkan sawah milik petani kekurangan air. Petani pun meminta saluran dikembalikan. (*)

Redaksi

Publis.id berupaya menjadi yang terdepan dalam menyajikan berita dan informasi dengan menerapkan standar jurnalisme yang berkualitas dalam meliput berbagai peristiwa daerah, nasional, dan internasional.

Baca Juga