Hujan Lebat Disertai Angin Tidak Menghalangi Digelarnya Musdes di Desa Balung Kulon

Kepala Desa Balung Kulon, Langgeng Supriyanto membacakan beberapa program pembangunannya yang sudah terlaksana dan masih proses di tahun 2024.

Oleh Robith Fahmi - Tim Redaksi
2 Menit Membaca
Musyawarah Desa di Pendopo Desa Gumelar.

JEMBER – Hujan lebat disertai angin dan petir yang menyambar tidak menjadi penghalang digelarnya Musyawarah Desa (Musdes) Perencanaan Pembangunan Desa Tahun Anggaran 2025, Kamis 26 September 2025.

Camat Balung Farid Wajdi saat sambutan mengatakan, Musdes RKP ini adalah kegiatan yang harus dilaksanakan dengan waktu yang sudah ditentukan.

“Ibarat makan, bila ingin makan seperti apa maka yang masak harus bisa mengatur menunya. Demikian pula dengan pembangun desa 2025, ini adalah momentum bagaimana mengatur pembangunan di 2025,” ujarnya di Pendopo Desa Balung Kulon.

Bulan depan, lanjut Farid, akan ada pemimpin baru yang pastinya punya janji politik yang harus direalisasikan. Namun, senyampang belum ada rujukan aturan baru, jadi tetap menggunakan aturan yang lama.

“Kami titip program prioritas benar-benar dijadikan atensi terutama masalah stunting, silahkan dianggarkan sesuai dengan kebutuhan agar angka stunting dapat ditekan,” ungkapnya.

Farid menegaskan, silahkan mengusulkan asalkan usulannya tidak menabrak aturan yang ada, contoh kecilnya titik yang akan dibangun menjadi kewenangan kabupaten ataupun provinsi dan pusat.

Kepala Desa Balung Kulon, Langgeng Supriyanto membacakan beberapa program pembangunannya yang sudah terlaksana dan masih proses di tahun 2024. Pihaknya meminta partisipasi semuanya untuk turut berpartisipasi mengawasi pembangunan khawatir bila ada kekurangan.

“Tahun 2025 nanti ada beberapa pembangunan yang akan dilanjutkan, diantaranya RTH perlu dilanjutkan dan juga untuk Pasar agar bagian depan pasar terlihat baik,” paparnya.

Pendamping Desa, Fauzi menyampaikan bahwa tahun depan untuk pembangunan tidak hanya untuk jalan yang menuju area persawahan atau ketahanan pangan. Tapi, juga bisa dilakukan untuk pembangunan jalan pemukiman.

“Tahun depan, BLT masih tetap akan ada sebagai program priotitas untuk mengentas kemiskinan, selain itu juga masalah stunting masih tetap akan fokus utama,” ungkapnya.

Isunya, sambung Fauzi, terkait visi dan misi presiden terpilih soal makan gizi, nantinya desa melaksanakannya. Namun, ini masih kabar burung belum ada kepastian hukum yang mengaturnya.

Fauzi menekankan, semua aturan yang ada berpihak kepada masyarakat. Oleh sebab itu, momentum Musdes ini silahkan diusulkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.

DITANDAI:
Bagikan Artikel ini
Exit mobile version