Minggu 16 Desember 2018

Lewat Kongres Becak, Jember Mendata Populasi dan Kesejahteraan Pengayuh Becak

Oleh Redaksi, PUBLIS

PUBLIS.ID, JEMBER - Semakin tinggi volume kendaraan, sejalan dengan semakin banyaknya pemilik kendaraan pribadi. Namun, tidak dengan kesejahteraan abang becak, penumpangnya kian sepi. Terkadang, pulang dengan tangan kosong.

"Terkadang tidak ada penumpang sama sekali. Cuman ya ada saja rizeki, kadang oleh warga dimintai tolong ngecat rumah, kadang bersihin halaman dan ngangkut kayu," kata Pak Har, pengayuh becak yang biasa mangkal di dekat jembatan Desa Gumelar, arah ke Desa Curahlele. Minggu, 16 Desember 2018.

Sosok Pak Har adalah potret suram kehidupan pengayuh becak. Oleh karenanya, Bupati Jember dr. Faida MMR., mengadakan kongres becak untuk kali kedua di Aula PB. Soedirman Pemkab Jember, Minggu pagi, 16 Desember 2018.

"Memang kita kongreskan tukang becak ini, gunanya untuk beberapa kepentingan. Sekaligus mendata seluruh tukang becak serta populasi tukang becak di kawasan - kawasan kota," ujarnya.

Kongres becak, disamping mendata populasi, kata Faida, juga mendata kondisi kesejahteraan para tukang becak beserta keluarganya. Seperti kepemilikan rumah."Di sana bisa didata apabila mereka tinggal di rumah tak layak huni tapi tanahnya milik sendiri, bisa langsung didaftarkan program rumah tidak layak huni." Ucapnya.

Hasil pendataan, sambung Faida, menunjukkan bahwa 60 persen tukang becak di Kabupaten Jember berusia diatas 55 tahun. Menurutnya, mereka bisa dapat akses lansia dengan mendapatkan bantuan beras rastrada 10 Kg setiap bulan.

Selain itu, juga masih banyak yang belum memiliki buku nikah. Sehingga, bisa langsung diikutkan program isbat nikah gratis Pemerintah Kabupaten Jember. "Supaya anaknya mempunyai status dan akte yang jelas," katanya.

Masih Faida, becak - becak yang sudah kumuh, bisa diperbarui serta didandani jadi becak wisata mengikuti perkembangan kota."Bila mereka memutuskan ingin tetap menjadi tukang becak, kita bantu becaknya,"

"Dengan diberi lampu serta hiasan dan skotlet malam hari. Kemudian juga ada tempat penyimpanan barang - barang tukang becak, mereka juga mendapatkan seragam, sepatu, jas hujan dan topi supaya mereka bisa terlindung dari terik matahari dan hujan." tandasnya. (RF).

Redaksi

Publis.id berupaya menjadi yang terdepan dalam menyajikan berita dan informasi dengan menerapkan standar jurnalisme yang berkualitas dalam meliput berbagai peristiwa daerah, nasional, dan internasional.

Baca Juga