Jumat 27 Juli 2018

Jokowi Tekankan Pentingnya Inflasi di Rakornas TPID

Oleh Redaksi, PUBLIS

Presiden Jokowi saat berjabat tangan dengan Kepala Daerah / Doc dari akun facebook resmi presiden

PUBLIS.ID, INHIL - Data yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI), rata - rata inflasi pada periode 2016 sampai Juli 2017 adalah sebesar 3,02 persen. Angka itu turun dari tahun 2015, yakni sebesar 3,35 persen.

Menurut Presiden, saat menghadiri rakornas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Kamis (27/7/2018) angka tersebut menunjukkan bahwa Indonesia sudah berada pada inflasi rendah.

Pada Rakornas tersebut, Jokowi menyebut pertumbuhan ekonomi merupakan suatu hal yang penting, namun menjaga tingkat inflasi adalah hal yang terpenting.

Atas capaian tersebut, Presiden Jokowi mengapresiasi kinerja para Kepala Daerah, baik di tingkat I maupun pada tingkat II yang dinilai telah mengerti akan pentingnya menjaga laju inflasi.

“Saya kira dalam tiap pertemuan selalu saya sampaikan itu kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota,” ujar Jokowi di Hotel Grand Syahid, Jakarta.

Presiden Jokowi mengucapkan rasa syukur karena angka inflasi di Indonesia selama periode 2017 terbilang rendah. Bahkan, angka inflasi pada periode itu disebut sebagai yang terendah sepanjang 7 tahun terakhir.

Salah satu kunci pengendalian inflasi yang mesti dilakukan, kata Jokowi, baik di tingkat pusat maupun daerah ialah penyediaan anggaran pengendalian harga agar dapat melakukan intervensi saat diperlukan.

Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan mengatakan, kehadirannya pada Rakornas kali ini sangatlah penting dalam upaya sinkronisasi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, khususnya dengan tujuan penanganan inflasi di Kabupaten Inhil.

Menurut Wardan, Pemerintah Kabupaten Inhil telah melakukan berbagai upaya guna menekan laju inflasi. Upaya nyata menekan laju Inflasi, dilakukan pada sektor perkebunan kelapa dengan mengoptimalkan produktifitas.

"Pemerintah Kabupaten Inhil mengajak masyarakat petani untuk aktif memanfaatkan 'lahan tidur' produktif untuk ditanami bibit kelapa. Selain itu, komoditi lainnya juga diimbau untuk mereka tanam, seperti sayur - sayuran dan padi," jelas Wardan.

Maksud dan tujuan dari pemanfaatan lahan tersebut, diungkapkan Wardan adalah agar produk perkebunan yang dihasilkan dapat memenuhi cadangan kebutuhan maayarakat Inhil kedepan.

"Nah, ketika stok terjaga, stabilitas harga yang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di pasar pun akan terjaga sehingga laju inflasi akan tertahan," paparnya. (ADV/Rhama Melo).

Redaksi

Publis.id berupaya menjadi yang terdepan dalam menyajikan berita dan informasi dengan menerapkan standar jurnalisme yang berkualitas dalam meliput berbagai peristiwa daerah, nasional, dan internasional.

Baca Juga